Jack of all trades, (master of none).
![]() |
source: emilyzuwiala.com |
Hal ini menarik, karena beragamnya pendapat yang ada di berbagai kalangan baik ranah nyata maupun maya, serta konotasi negatif yang ada dalam perspektif dunia saat ini. Berikut ini artikel yang semoga menarik untuk disimak.
Dalam sejarahnya, istilah jack-of-all-trades merupakan suatu konotasi yang positif, yang menunjukkan kompetensi di banyak bidang, namun tidak cukup menonjol dalam satu bidang tertentu. Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan banyak filsuf dan ilmuwan di abad pertengahan, contohnya salah satu ilmuwan Islam, Ibn Ishaq al-Kindi, maupun ilmuwan barat seperti Leonardo da Vinci.
Di era selanjutnya, penambahan master-of-none di belakang frasa tersebut menimbulkan konotasi yang lebih ke arah negatif, dan menunjukkan seolah-olah mereka bukan "ahlinya". Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa jack-of-all-trades merupakan ahli dalam mengintegrasikan berbagai bidang menjadi sesuatu yang praktis.
Bagaimana dengan kondisi saat ini?
Pada masa sekarang, umumnya seseorang dibentuk dengan mindset untuk menguasai satu bidang yang dia sukai sejak dini, lalu menekuninya sedalam-dalamnya. "Jadi orang tuh harus fokus.." kata seorang kawan menasehati. Dan tidak ada yang salah dengan menjadi fokus, bahkan fokus dapat membuat sesuatu tercapai dengan cepat, cermat, dan baik hasilnya.
Di sisi lain, dengan berbagai tantangan yang ada di dalam kehidupan, seseorang dapat memiliki perspektif yang berbeda, (atau mungkin hal ini sebenarnya sudah menjadi default setting-nya sejak lahir) yaitu memahami dan berkecimpung di banyak bidang. Sebagai contoh, seorang pebisnis dengan semboyan termasyurnya, palugada! (baca: apa loe mau gue ada!), sehingga dia dapat memenuhi berbagai permintaan customernya.
Bagaimana dengan anda?
Ingin mempelajari lebih jauh? Berikut bacaan yang menarik untuk menjadi referensi anda:
Jack of All Trades vs Master of One - Hongkiat
Jack of All Trades, Master of All
No comments:
Post a Comment