20130507

Dipaksa menulis

Memulai itu sulit. Merutinkan itu lebih sulit.

Begitulah kira-kira pengalamanku dengan dunia tulis menulis. Membeli sebuah buku catatan baru ataupun membuat blog baru bukanlah suatu hal yang sulit. Tinggal beli, tinggal daftar. Namun, butuh usaha yang sangat keras untuk mengisi buku catatan maupun blog yang telah dibuat itu secara rutin dengan menumpahkan isi dalam pikiranku.

Aku menyukai hal-hal baru. Seringkali aku merasa tertantang untuk mencobanya. Akan tetapi, disitulah letak kesalahannya.
MENCOBA.

Ternyata, tidak jarang memasang mindset mencoba di kepala itu cukup berbahaya. Lantaran orang cenderung menganggap apa yang dilakukan hanyalah sebagai coba-coba. Akibatnya, banyak yang melakukan hal yang dicobanya tersebut hanya beberapa kali kemudian ditinggalkan.

Aku memulai blog ini sudah sangat lama. Dan bukan cuma ini. Mungkin blog-blog yang kubuat tersebut sudah berlumut dan memfosil dalam tumpukan-tumpukan tautan yang hilir mudik melintasi jejaring maya. Tanpa ada yang tahu, tanpa ada yang menjenguk. Saat aku bosan, kuhapus isinya dan kutulis dengan hal baru. Hal tersebut terjadi berulang-ulang hingga hari ini. Lingkaran bosan-hapus itu harus berhenti saat ini juga!

Kau harus membulatkan tekad untuk terus menulis! Bersabarlah, jikalau ide yang diharapkan itu tidak kunjung datang. Mungkin kau harus lebih berusaha mencari hal-hal yang menarik di luar sana. Akan tetapi, bagaimanapun kau tetap harus menuliskan sesuatu!

Begitulah, mudah dituliskan namun sulit untuk diterapkan. Kesabaran dan kebulatan tekad pada saat seseorang akan menulis buku maupun blog dapat dibilang sebanding dengan pada saat seseorang akan memulai sebuah bisnis. Sedikit demi sedikit, memaksa diri untuk melakukan hal yang tidak belum biasa dilakukannya. Bersabar apabila menemui kesukaran dan kebuntuan. Membulatkan tekad apabila rasa malas mulai menghampiri. Begitu terus hingga akhirnya aktivitas tersebut menyatu dengan ritme hidup orang tersebut, mengalir dalam urat nadinya. Yap, itu bisa dibilang sukses!

Ada pepatah dulu yang mengatakan, "bisa karena biasa". Sepertinya harus ditambahkan, "biasa karena dipaksa". Jadi kurang lebih pepatah remix-ku bunyinya begini:

"Bisa karena biasa, biasa dipaksa."

1 comment:

Anonymous said...

Why soul with x? Why zero gravity plane?